Posted by : Duri
Friday, 3 May 2013
hai sob sob semua.apa kabar,, Pasti sob .sob semua ingin sekalu lebih mendekatkan diri kepada AllAH SWT/. dengan cara MEDITASI dengan do'a do'a yang insyaAllAH dapat lebih mendekatkan kita pada AllAH SWT. amin,
oke capcuss,,,,,,,,,,,,,,,,,
Menurut Al Gha
zali adalah penyaksian (musyahadah) secara langsung. Peencerahan itu ??? ncerahan adalah kasyaf, terbukanya tabir, berhadap-hadapan antara Ruh yang berasal dari Cahaya Allah dengan Cahaya Allah. Melalui cahaya ini orang-orang arif melakukan pendakian, mi’raj. Cahaya Allah akan senantiasa menyejukkan bathin kita. Cahaya itu akan membimbing serta memberikan petunjuk kepada kita untuk mendaki, naik ke tingkat demi tingkat berikutnya sampai kita mendapatkan harta yang luar biasa, mutiara yang tidak ada bandingnya di dalam bathin kita.
zali adalah penyaksian (musyahadah) secara langsung. Peencerahan itu ??? ncerahan adalah kasyaf, terbukanya tabir, berhadap-hadapan antara Ruh yang berasal dari Cahaya Allah dengan Cahaya Allah. Melalui cahaya ini orang-orang arif melakukan pendakian, mi’raj. Cahaya Allah akan senantiasa menyejukkan bathin kita. Cahaya itu akan membimbing serta memberikan petunjuk kepada kita untuk mendaki, naik ke tingkat demi tingkat berikutnya sampai kita mendapatkan harta yang luar biasa, mutiara yang tidak ada bandingnya di dalam bathin kita.
Perhatikan
Firman Allah :
- Surat Al Balad ayat 10-12 :
Dan kami tunjukkan kepadanya dua
jalan, akan tetapi dia tidak mau menempuh jalan yang mendaki. Tahukah kamu
jalan yang mendaki itu.
- Surat Al Insiqaaq ayat 19 :
Sesungguhnya kamu melalui tingkat
demi tingkat.
- Surat An Nuur ayat 35 :
Cahaya diatas Cahaya, Tuhan akan
membimbing dengan Cahaya-Nya kepada yang Dia kehendaki.
Selanjutnya
berpulang kepada diri kita masing-masing, apakah ingin naik tingkat atau tidak.
Apakah
kita ingin menyempurnakan keberagamaan kita ??? Bila ingin, ya kita harus mengikuti jejak
Rosulullah saw sewaktu di gua Hira atau mengikuti jejak para Sufi untuk mempelajari tasawuf. Di dunia ini, jarang sekali orang yang mau
mempelajari tasawuf, tidak ada paksaan dalam ajaran Islam. Seharusnya tasawuf di ajarkan sejak dini…agar
perilaku para remaja terkendali…
Untuk
mempelajari tasawuf apakah perlu dibai’at oleh seorang guru…???
Apakah Rosulullah pernah dibai’at oleh seorang guru…??? Apakah
Rosulullah
memiliki Guru Mursid…??? Tidak ada seorangpun manusia yang pernah
menjadi guru
Rosulullah. Karena hati beliau bersih,
bahkan dada beliau pernah dibelah kemudian hati beliau dicuci bersih
oleh
Malaikat Jibril, maka beliau bisa mendapat petunjuk langsung dari Allah.
Beliau tidak pernah dibai’at oleh siapapun. Allah-lah Maha Guru
Sejati Rosulullah yang telah
membai’at Rosulullah. Allah telah membai’at
kita semua ketika masih di alam arwah. Allah berfirman : Bukankah Aku Tuhan-mu.
Para Ruh menjawab : Benar kami bersaksi ( Al A’raf 7 :172 )…!!!
Kata
Rosulullah kita harus berpegang pada Al Qur’an dan Sunah… Apakah kita masih belum percaya kepada
Rosulullah, sehingga berpegang pada guru mursid???
Allah
pun berfirman :
Katakanlah : jika kamu mencintai
Allah ikutilah aku ( Muhammad ), niscaya Allah mencintaimu dan juga mengampuni
dosa-dosa kamu, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ( ALI IMRAN 3 : 31
)
Apakah kita masih ingin dibai’at
oleh seorang guru yang disebut guru mursid…??? Apakah pegangan kita harus
beralih kepada guru mursid …??? Pada
umumnya setelah kita dibai’at oleh seorang guru yang menamakan dirinya guru
mursid… kita harus selalu patuh kepadanya… Akibatnya muncul iman taklid dan
panatisme yang berlebihan kepada guru tersebut… Kemudian beranggapan bahwa seolah-olah
hanya ajaran gurunya saja yang paling benar… Pola pikir menjadi terpasung…
Tidak berkembang. Apa yang diperintahkan
guru segera dikerjakan tanpa dicerna lagi… Para murid yang dibai’at lupa bahwa
guru mursid juga manusia biasa yang darahnya masih merah, masih mempunyai hawa
nafsu… Imam Al Ghazali tidak menghendaki
kita taklid dan dogmatis… Karena beliau adalah orang yang sangat kritis. Beliau dikenal sebagai Hujatul Islam melalui
bukunya : IHYA ULUMUDDIN. Lalu apakah Al Ghazali membai’at murid-muridnya…??? Bagaimana
bila kita tidak pernah berjumpa dengan guru mursid…??? Kini abad IPTEK. Bukalah internet untuk menambah wawasan
tentang tasawuf. Kita
tidak usah takut untuk berlatih dzikir – meditasi sendiri agar kita bisa
mencapai tingkatan ikhsan…!!!
Ingat Guru Sejati ada di dalam
diri…!!!! Dia adalah Allah yang telah
membai’at kita ketika masih di alam arwah dan Allah yang akan membimbing
perjalanan kita menuju kepadaNYA … bukan manusia…!!!
Ingat :
laa ilaha ilallaah adalah
benteng Ku,
barang siapa yang memasukinya, maka
dia berada dalam perlindungan-Ku
( Hadits Qudsi )
Islam
itu dinamis tidak taklid dan tidak dogmatis :
Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan.
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Yang MahaPemurah, yang
mengajarkan manusia melalui kalam. Dia mengajarkan manusia apa-apa yang tidak
diketahuinya
( Al Allaq 96 : 1-5 )
Bertakwalah kalian kepada Allah dan Allah akan
mengajari kalian …
(
Al Baqarah 2 : 282 )…
Allah Guru Sejati…
Allah akan membimbing dengan Cahaya-nya kepada
Cahaya-Nya bagi yang dikehendaki-Nya ( An Nuur 24 : 35 )…
Allah Guru Sejati…
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih
bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal ( Ali Imran 3 : 190 )
Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang
tidak mempergunakan akalnya ( Yunus 10 : 100 )
Maka bertanyalah kepada orang-orang yang
berpengetahuan jika kamu tidak mengetahui
( An Nahl 16 : 89
)
Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum kecuali
kaum itu sendiri yang berusaha melakukan perubahan ( Ar Rad 12 : 11 )
Ilmu Allah sangatlah luas, seperti
samudera tanpa batas, tak mungkin kita bisa mempelajari semuanya. Kadang-kadang
semakin banyak apa yang kita pelajari, ego kita menjadi semakin tinggi,
sehingga kita menjadi semakin menjauh dari Tuhan… Oleh karena itu bukan
seberapa banyak apa yang harus kita pelajari, namun seberapa dekat kita kepada
Tuhan. Selama ini ego kita yang ngoceh terus memohon kepada Tuhan, tanpa
sedikitpun memberi kesempatan untuk mendengarkan Shabda Tuhan, apa kehendakNya
untuk kita. Kita harus yakin bahwa Tuhan akan memberikan apa yang terbaik untuk
kita di dunia ini.
Oleh
karena itu alangkah dungunya kita, kalau kita hanya merengek-rengek terus minta
duniawi tanpa mau mendengarkan Shabda Tuhan.
Shabda Tuhan adalah hening ….
dalam hening … Dia datang … menampakkan CahayaNya, serta dengan lembut Dia
menyapa hambanya. Dalam hening dengarkan
Shabdanya melalui telinga bathin … Justru inilah harta yang amat sangat
berharga bagi kita, bukan harta duniawi, namun perjumpaan denganNYA.
Kata
Rosulullah, pembersih hati adalah Dzikir dan jalan terdekat menuju kepada Allah
adalah dzikir. Bila hati bersih pintu hati akan terbuka lebar, jalan menuju
Allah bebas hambatan. Oleh karena itu
mulai sekarang kita harus belajar berdzikir secara bertahap. Sebaiknya
dilakukan setelah selesai sholat apa saja agar suasana sakral, suasana
religiusnya terbina tahap demi tahap.
Putarkan
kaset musik lembut sebagai pembatas waktu serta wangi-wangian atau dupa wangi
untuk membantu menentramkan suasana hati kita yang sedang kalut.
Duduklah
dengan santai di atas kursi atau duduk bersila di atas lantai dengan alas yang
empuk. Duduk setegak mungkin tapi harus
santai, jangan dipaksakan. Usahakan agar
posisi kepala, tulang punggung sampai tulang ekor berada dalam satu garis
lurus. Kedua telapak tangan berada di
atas paha.
Santai,senyum dan
pasrah sebagai langkah awal dari relaksasi.
Agar
perhatian kita tidak bercabang-cabang, maka mata harus dipejamkan. Niatkan dalam hati untuk memusatkan perhatian
ke satu titik di kening di antara kedua alis mata atau membayangkan lafad
Allah, atau bayangkan wajah ibu kita, atau bayangkan wajah kita sendiri, hanya
niat saja, tanpa harus memaksakan diri. Semakin
dipaksa kerja otak akan semakin giat.
Biarkan seperti air mengalir. Biarkan
apa adanya. Setiap pikiran yang
berkelebat jangan dianalisa, namun harus kita sadari agar kita segera kembali
ke titik semula. Lambat laun pun akan
terjadi relaksasi secara alami. Santai,
senyum dan pasrahkan semuanya kepada Allah …
Ujung
lidah dilipat ke atas menyentuh langit-langit yang artinya dengan ujung lidah
kita mengukir asma Allah pada langit-langit. Bila suatu saat nanti kita sudah tidak sanggup
lagi untuk mengucapkan Asma Allah, maka cukup dengan menempelkan ujung lidah
pada ukiran tersebut, berarti kita eling, ingat kepada Allah, maka kita mati
dalam keadaan muslim…
Bacalah
buku RAIHLAH
HAKIKAT, JANGAN ABAIKAN SYARIAT
terjemahan Wahyuddin dari Syeikh Abdul Qadir Jaelani : Adab as-Suluk wa
at-Tawashshul ila Manazil al Muluk.,
di halaman terakhir…!!! Diceriterakan
bahwa pada saat menjelang maut, ujung lidah Syeikh Abdul Qadir Jaelani dilipat
ke atas menyentuh langit-langit mengucapkan Allah… Allah … kemudian beliau
wafat… sebagai muslim…
Ujung
lidah tersebut akan memberikan rangsangan ke langit-langit diteruskan ke otak,
ke kelenjar hypofisis, hypothalamus, thalamus dan kelenjar pineal. Hypofisis
akan mengeluarkan hormon pertumbuhan untuk regenerasi sel-sel tubuh kita, daya kekebalan tubuh kita
meningkat, dan sel anti kanker meningkat, sehingga tubuh kita menjadi sehat.
Selain itu otak pun akan mengeluarkan hormon Endomorpin dan Melatonin yang akan
mencapai kadar optimalnya pada saat puncak dzikir-meditasi, sehingga terjadi
ekstase, otot-ototnya rileks, hatinya tenang dan tentram…
Bila
otaknya direkam maka akan muncul gelombang Alpa kemudian pada puncak meditasi
muncul gelombang Theta, dengan frekwensi 4 – 7 Hz.
Karena
pengaruh Endomorpin pembuluh darah melebar, sirkulasi darah ke otak lancar,
nutrisi dan oksigenisasi ke otak meningkat, sehingga sel otak yang aktif pun
meningkat. Secara alami kita menjadi manusia yang cerdas lahir dan bathin.
Kecerdasan Emosional dan kecerdasan Spiritualnya meningkat… Ini luar
biasa.
Pada
saat menahan nafas, penyerapan oksigen menjadi optimal, sehingga proses
metabolisme di dalam tubuh meningkat, terjadilah reaksi kimia berantai di dalam
tubuh sehingga aktifitas elektron meningkat yang akan menimbulkan gelombang
elektromagnetik disekeliling tubuh kita.
Bila saat meditasi gelombang elektromagnet ini direkam dengan alat photo
Kirlian yang sudah dimodifikasi maka akan terekam cahaya aura, diawali cahaya
merah, kuning, hijau, biru, ungu dan pada saat puncak meditasi akan muncul
cahaya putih di sekeliling tubuh kita… Kata
Jalaluddin Rumi, apapun agamanya hasil akhir dari keimanan sama…
Selanjutnya
tarik nafas secara perlahan-lahan melalui kedua lubang hidung sampai rongga
dada terasa penuh, kemudian rongga dada dikempiskan, rongga perut dikembangkan,
tahan nafas sebentar kemudian keluarkan nafas secara perlahan-lahan melalui
kedua lubang hidung sambil merasakan seluruh otot-otot kita mulai dari ujung
kaki sampai ke ujung rambut menjadi relaksasi.
Ulangi
lagi seperti tadi, tarik nafas perlahan-lahan sampai rongga dada terasa penuh,
turunkan ke perut, rongga dada dikempiskan rongga perut dikembangkan, tahan
sebentar sambil niatkan dalam hati untuk mengistirahatkan otak kiri kita,
berikan senyuman cinta kasih kita kepada otak kiri kita sebagai tanda rasa
terima kasih kita kepada otak kiri.
Kemudian
hembuskan nafas secara perlahan-lahan melalui kedua lubang hidung. Ulangi lagi
seperti tadi, tarik nafas secara perlahan sampai rongga dada terasa penuh,
turunkan ke perut, tahan sebentar sambil niatkan dalam hati untuk
mengistirahatkan otak kanan kita, berikan senyuman cinta kasih kita kepada otak kanan kita, sebagai
rasa terima kasih kita.
Ulangi
lagi, tarik nafas secara perlahan-lahan sampai rongga dada terasa penuh,
turunkan ke perut, tahan sebentar, sambil niatkan dalam hati untuk
mengistirahatkan otak belakang kita, berikan senyuman cinta kasih kita kepada otak belakang kita, sebagai
rasa terima kasih kita, kemudian hembuskan nafas secara perlahan-lahan melalui
kedua lubang hidung.
Ulangi
lagi, tarik nafas secara perlahan-lahan sampai rongga dada terasa penuh,
turunkan ke perut, tahan sebentar, sambil niatkan dalam hati untuk mengistirahatkan
hati kita dari berbagai macam perasaan, berikan senyuman cinta kasih kita kepada hati, sebagai rasa
terima kasih kita kepada hati.
Ulangi
lagi, tarik nafas secara perlahan-lahan sampai rongga dada terasa penuh,
turunkan ke perut, tahan sebentar, hembuskan nafas melalui kedua lubang hidung
secara perlahan-lahan sambil merasakan otot-otot seluruh tubuh serta seluruh
otak kita menjadi sangat santai, menjadi relaksasi sepenuhnya…….
Selanjutnya
kita bernafas seperti biasa tanpa menahan nafas, namun ujung lidah masih tetap
menyentuh langit-langit…. Kemudian kita berdoa dalam hati sesuai dengan
keyakinan kita masing-masing, tanpa
do’a pun Tuhan tidak akan marah…
Semoga Allah berkenan untuk membersihkan serta membuka hati kita, menerangi hati
kita dengan Cahaya Kasih SayangNya sesuai dengan tahap pertama menurut ajaran
Al Ghazali yaitu membersihkan hati….
Do’a
pembukaan bagi yang non muslim : (baca dalam hati)
Aku
berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk 1x
Dengan
Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha penyayang 3x
Tiada
Tuhan Selain Allah 1x
Semua
milik Allah akan kembali kepada Allah.
Do’a
pembukaan bagi yang beragama Islam : (baca dalam hati)
Audzubillahiminasy
syaethon nirojim 1 x
Bismillaahirrohmaanirrohiim
3 x
Asyhadu
Al laa ilaaha ilallaah, wa asy hadu ana Muhammadarrosulullah 1 x
Innaa
Lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun 1 x
Ya
Allah… Ya Robbi …
Di
kaki-Mu aku bersimpuh …
Ya
Allah … hamba mohon izin dan keridhoanMu, hamba niat buka hati, dzikir –
meditasi. Badan hamba menghadap ke hati, hati hamba menghadap ke Ruh, Ruh hamba
menghadap kepadaMu Ya Allah…
Ya
Allah … Engkaulah tujuanku, ku mohon Ridho dan CintaMu serta cinta orang-orang
yang mencintaiMu, kuberharap perjumpaan denganMu …
Ya
Allah … Terangilah hati hamba dengan Cahaya Hidayah dan Iman, sebagaimana
Engkau menerangi bumi dengan cahaya matahari …
Allahumaj’alni
fi kulbi nuuro, wafi sama’i nuuro, wafil lisani nuuro, wa fil bashori nuuro, wa
fil jasadi nuuro ….Ya Allah
terangilah hati kami, pendengaran kami, lisan kami, penglihatan kami dan jasad
kami …
Tarik
nafas perlahan-lahan sambil dalam hati mengucapkan Huuu… sampai rongga dada
terasa penuh, turunkan ke perut, tahan nafas dan bayangkan Cahaya Ilahi turun dari langit memasuki
puncak kepala ( ubun-ubun ) , memenuhi rongga kepala, terus turun ke rongga
dada memenuhi hati kita serta meliputi seluruh tubuh kita, kemudian hembuskan
nafas secara perlahan-lahan sambil dalam hati mengucapkan : Allaaaaaahh….
Ulangi
lagi, tarik nafas secara perlahan-lahan sambil dalam hati mengucapkan huuu… sampai rongga dada terasa penuh, turunkan ke
perut tahan nafas kemudian baca dalam hati : Ya Allah … abadikanlah cahaya kami, ampunilah kami, Engkaulah
Yang Maha Kuasa atas segalanya…
( AT TAHRIM 66 : 8 ).
Kemudian
hembuskan nafas secara perlahan-lahan sambil dalam hati mengucapkan Asma : Allaaaaaah …
Sesungguhnya
do’a cukup sampai disini,
selanjutnya bernafas seperti biasa tanpa menahan nafas, ujung lidah masih tetap
menyentuh langit-langit. Kemudian kita membaca laa ilaha ilallah 165 kali dan
Muhammadarosulullah 1 kali,
dilanjutkan dengan dzikir pembersih dan pembuka kolbu atau dzikir untuk
menghimpun energi, itu terserah kita.
Akan tetapi bila kita ingin menambahnya dengan membaca do’a lain yang
sudah kita persiapkan sesuai selera kita, itu lebih mantap…
Agar
hati kita lebih mantap,
lanjutkan do’a kita sebelum
berdzikir sbb. :
Ya
Allah Ya Robbi … hamba mohon izin dan keridhoanMu, hamba mohon rahmat dan barokahMu, bukakanlah pintu hati
hamba agar hati hamba bisa menerima pancaran Cahaya Rahman-RahimMu (CRR-Mu),
sehingga hati hamba menjadi senantiasa terhubung kepadaMu setiap saat dan untuk
selama-lamanya.
Ya
Allah Ya Robbi … hamba mohon izin dan keridhoanMu, hamba mohon rahmat dan
barokahMu, biarkanlah CRR-Mu memancar semakin terang, semakin terang, dan
semakin kuat di dalam hati hamba, sehingga hati hamba terhubung kepadaMu
semakin erat, semakin kuat dan semakin dekat kepadaMu setiap saat dan untuk
selama-lamanya.
Ya
Allah Ya Robbi … hamba mohon izin dan keridhoanMu, hamba mohon rahmat dan
barokahMu, bukakanlah pintu hati hamba ini lapis demi lapis sampai ke inti hati
nurani hamba, agar setiap lapis hati hamba sampai ke inti hati nurani hamba
bisa menerima pancaran CRR-Mu, sehingga setiap lapis hati hamba sampai ke inti
hati nurani hamba senantiasa terhubung kepadaMu setiap saat dan untuk
selama-lamanya.
Ya
Allah Ya Robbi … hamba mohon izin dan keridhoanMu, hamba mohon rahmat dan barokahMu,
biarkanlah CRR-Mu memancar semakin terang, semakin terang dan semakin kuat di
dalam setiap lapis hati hamba sampai ke inti hati nurani hamba, sehingga setiap
lapis hati hamba sampai ke inti hati nurani hamba senatiasa terhubung kepadaMu
semakin erat, semakin kuat dan semakin dekat kepadaMu setiap saat dan untuk
selama-lamanya.
Ya
Allah Ya Robbi … hamba mohon izin dan keridhoanMu, hamba mohon rahmat dan
barokahMu, bersihkanlah dan murnikanlah hati hamba ini, agar segala
kesombongan, keangkuhan, dibersihkan dan dikeluarkan dari dalam hati hamba,
diganti dengan CRR-Mu.
Ya
Allah Ya Robbi … hamba mohon izin dan keridhoanMu, hamba mohon rahmat dan
barokahMu, bersihkanlah dan murnikanlah hati hamba ini, agar semua kemarahan,
semua kebencian, semua rasa dendam, semua rasa iri dengki dibersihkan dan
dikeluarkan dari dalam hati hamba, diganti dengan CRR-Mu.
Ya
Allah Ya Robbi … hamba mohon izin dan keridhoanMu, hamba mohon rahmat dan
barokahMu, agar segala keserakahan, kerakusan serta kelicikan dibersihkan dan
dikeluarkan dari dalam hati hamba, diganti dengan CRR-Mu.
Ya
Allah Ya Robbi … hamba mohon izin dan keridhoanMu, hamba mohon rahmat dan
barokahMu, berilah hamba kekuatan agar hamba bisa memaafkan orang-orang yang
mendzolimi diri hamba, baik di rumah, baik dilingkungan hamba bekerja serta
dimanapun mereka berada.
Ya
Allah Ya Robbi … hamba mohon izin dan keridhoanMu, hamba mohon rahmat dan
barokahMu, bukakanlah pintu hati mereka agar hati mereka pun bisa menerima pancaran
CRR-Mu serta menyadari pancaran CRR-Mu sebagai sumber kedamaian dan sumber
kebahagiaan sejati, sehingga hati mereka pun menjadi senantiasa terhubung
kepadaMu setiap saat dan untuk selama-lamanya.
Ya
Allah Ya Robbi … hamba mohon izin dan keridhoanMu, hamba mohon rahmat dan
barokahMu, bersihkanlah dan murnikanlah hati hamba ini dengan CRR-Mu dari
segala penyakit hati, dari segala kotoran duniawi, dari segala emosi negatif
lainnya, agar hati ini bisa layak untuk hamba persembahkan sepenuhnya kepadaMu
Ya Allah.
Ya
Allah Ya Robbi … hamba mohon izin dan keridhoanMu, hamba mohon rahmat dan
barokahMu, bukalah pintu hati setiap sel di seluruh tubuh hamba, agar hati
setiap sel di seluruh tubuh hamba bisa menerima pancaran CRR-Mu, sehingga hati
setiap sel di seluruh tubuh hamba menjadi terhubung kepadaMu setiap saat dan
untuk selama-lamanya.
Ya
Allah Ya Robbi … hamba mohon izin dan keridhoanMu, hamba mohon rahmat dan
barokahMu, biarkanlah CRR-Mu bersinar semakin terang dan semakin terang di
dalam hati setiap sel di seluruh tubuh hamba, sehingga hati setiap sel di
seluruh tubuh hamba menjadi terhubung kepadaMu semakin erat, semakin kuat dan semakin
dekat kepadaMu Ya Allah 2x (Aplikasi
Surat At Tahrim 66 : 8).
Ya
Allah Ya Robbi … hamba mohon izin dan keridhoanMu, hamba mohon rahmat dan
barokahMu, bersihkanlah dan murnikanlah setiap sel di seluruh tubuh hamba dengan
CRR-Mu dari segala jenis penyakit, dari segala jenis energi negatif, dari
segala jenis ilmu santet yang merusak diri hamba Ya Allah , gantilah dengan
sel-sel yang bermandikan CRR-Mu … gantilah dengan sel-sel yang bermandikan CRR-Mu
sehingga seluruh tubuh kami bermandikan CRR-Mu setiap saat dan untuk
selama-lamanya Ya Allah… (Aplikasi Surat
At Tahrim 66 : 8).
Ya
Allah Ya Robbi … hamba mohon izin dan keridhoanMu, hamba mohon rahmat dan
barokahMu, jadikanlah hamba sebagai alatMu untuk bisa menyalurkan CRR-Mu ini
bagi semua umat, bagi semua makhluk serta bagi seluruh alam semesta Ya Allah…
Sambil
kedua telapak tangan kita julurkan kedepan agar energi Ilahi yang memancar keluar
dari kedua telapak tangan kita
memberkati alam semesta, lamanya terserah kita kemudian kedua telapak tangan
kembali keposisi semula. Karena kita
semua merupakan bagian dari alam semesta, maka insya Allah alam pun akan
membalas kasih sayang kita.
Ya
Allah … YaRobbi …
Di
kaki-Mu aku bersimpuh …
Ya
Allah … Ya Robbi
Rahmatilah
aku dengan Al Qur’an… ( Al Kitab : bagi
yang non muslim )
Jadikanlah
ia sebagai pemimpin, cahaya, petunjuk dan Rahmat bagiku
Ya
Allah ingatkanlah aku apa yang aku lupa dari padanya…
Berikanlah
aku ilmu apa yang belum aku ketahui mengenainya …
Anugerahkanlah
kepadaku untuk membacanya
di
tengah malam dan di penghujung siang
Jadikanlah
ia sebagai hujah bagiku wahai Tuhan sekalian alam
Ya
Allah Ya Robbi…
Sesungguhnya
aku tidak pernah merasa bahwa diriku bersih…
Aku
tidak pernah merasa bahwa diriku suci…
Aku
tidak ingin menjadi orang yang munafik…
Aku
tidak ingin menjadi orang yang sok moralis…
Di
usia yang tersisa ini…
Aku
hanya ingin jujur terhadap diriku sendiri…
Aku
sadar bahwa selama darah ini masih merah…
Omong
kosong bila diri ini tidak pernah berbuat salah
Aku
tidak tahu lagi…
Berapa
banyak kebodohan, kebathilan dan kedzoliman yang aku lakukan…
Betapa
tebalnya noda dan dosa yang meliputi dinding hati ini…
Yang
aku tahu… baju keimananku compang camping…
Baju
takwaku porak poranda…
Namun
tak henti-hentinya aku berharap … kepadaMu Ya Allah…
Engkaulah
lautan ampunan … Engkaulah lautan kasih sayang…
Di
pantaiMu… Aku hanya sebutir pasir yang tersingkir…
Dalam
lautMu… Aku hanya sekedar buih yang tersisih…
Namun
kurentangkan juga sayapku menuju kepadaMu…
Dengan
hati merunduk dan sujud…
Ya
Allah Ya Robbi… Maha Suci Engkau…
Sesungguhnya
aku orang yang dzolim…
Ampunilah
hambaMu ini Ya Allah…
Dengan
izin dan keridhoanMu… masukkanlah aku ke dalam golongan
Orang-orang
yang bersyukur dan berserah diri…
Cabutlah
nyawaku… kala aku sedang menyebut namaMu…
Terimalah
aku… dalam naungan kasih sayangMu…
Sebagaimana…dan
sebagai apa adanya…
Amin…
amin… Ya Robbal Alamin…
Ujung
lidah masih tetap menyentuh langit-langit.
Bagi
yang non muslim ucapkan dalam hati : Tiada Tuhan selain Allah 165 kali…
Bagi
yang beragama Islam ucapkan dalam hati : Laa ilaaha ilallaah 165 kali, ditutup
dengan sayidina Muhammadarosulullah 1 kali.
Dilanjutkan
dengan dzikir-meditasi pembersih yang sederhana tanpa harus menahan nafas, namun setelah menarik napas
dalam-dalam, biasanya secara
refleks, kita akan menahan napas sebentar. Justru itu lebih baik, karena kita memberi kesempatan
kepada paru-paru untuk menyerap oksigen lebih banyak…
Setelah
kita selesai dengan dzikir-meditasi pembersih, kemudian kita bisa lanjutkan
langsung dengan dzikir untuk menghimpun energi atau dzikir pelepasan. Itu
tergantung keinginan kita, lakukan semuanya dengan penuh keikhlasan…
Cara
Dzikir – meditasi Pembersih
:
Pada
tahap ini tidak ada do’a lagi, hanya pasrah. Di dalam hati hanya mengucapkan
nama Tuhan apapun namanya : Allah … Allah … Allah, diulang-ulang tanpa batas
hitungan, atau boleh juga dengan cara lain yang lebih sederhana yaitu : setiap kita menarik nafas ucapkan
dalam hati HUUUU
… sambil membayangkan
Cahaya Allah yang terang benderang turun dari langit, menembus ubun-ubun,
memenuhi rongga kepala, turun sampai memenuhi rongga dada, tahan sebentar…
Kemudian pada saat mengeluarkan nafas, ucapkan dalam hati ALLAAAAH, sambil membayangkan Cahaya dari
tengah-tengah rongga dada memancar kesegala arah mengeluarkan semua energi
negatif. Ulangi tata cara tersebut
selama 30 menit. Ujung lidah masih tetap menyentuh langit-langit, bernafas
seperti biasa tanpa menahan nafas.
Agar
pikiran kita tidak ngelantur kemana-mana boleh kita membayangkan suatu titik
jauh di cakrawala atau memusatkan perhatian pada satu titik di kening di antara
kedua alis mata atau membayangkan lafad Allah …
Santai
… senyum … pasrah …
Lakukan
dzikir ini minimal selama 30 menit … selesai…
Kemudian
kita akhiri dengan do’a penutup… :
do’anya
bebas terserah kita…
Bismillahirrahmaanirrahiim
Allahuma
sholi alaa nuuri Muhammaddin, wa alaa nuuri umatin Muhammaddin ajmain. Allahuma
sholi wa salim wabarik alaa sayidina Muhammad, wa alaa ali sayidina Muhammad.
Subhana Robbikka rabbil izzati amma yashifun wa salamun alal mursalin wal
hamdulillahi robbil alamin.
Al
Fatihah 1x.
Shodaqollaahul
adzim 1x
Dilanjutkan
dengan dzikir-meditasi untuk menghimpun energi.
Cara
dzikir-meditasi 11-21-10
Pejamkan
mata, ujung lidah dilipat ke atas menyentuh langit-langit. Tarik nafas perlahan-lahan tanpa terlihat
gerakan nafas, dalam hati ucapkan Allah-Allah 11 kali, sambil membayangkan energi masuk melalui pusat,
ketengah dada, ke kepala terus menembus kepala ke titik tak berhingga, sampai
rongga dada terasa penuh, tahan napas di bawah perut, kemudian turunkan kembali
sambil membayangkan Cahaya Ilahi turun masuk menembus kepala sampai
ketengah-tengah rongga dada, kemudian di dalam hati ucapkan Allah-Allah 21 kali,
kemudian keluarkan napas perlahan-lahan sambil dalam hati ucapkan Allah-Allah
10 kali. Ulangi tata cara tersebut di
atas sebanyak 21 kali putaran nafas.
Bila nafas terengah-engah, kita istirahat dulu, lakukan pernafasan biasa
tanpa menahan napas namun hati tetap berdzikir kepada Allah. Bila kita
perhatikan yang di tarik 11 Asma Allah yang dikeluarkan 10 Asma Allah, kita
punya tabungan 1 Asma Allah sebagai sumber energi. Dzikir - meditasi ini bila tanpa hitungan
putaran nafas, sebaiknya minimal dilakukan selama 30 menit atau sampai suara
musik yang kita putar selesai atau sampai kita merasa betapa kecilnya kita
berada di jagad raya ini, betapa tak berartinya kita, betapa tak berdayanya
kita, hanya Allah Yang Maha Benar, Allah Yang Maha Rahman Rahim, Yang Maha
Kuasa atas segalanya. Kita merasakan
kehadiranNya begitu dekat. Kita merasakan
getaran-Nya begitu kuat, merinding. Kita
merasakan kehadiran Allah menyelimuti diri kita … Kita merasa tubuh kita tidak
ada, alam sekitar kita tidak ada, kita merasa larut dengan alam … Baqo dalam
Tuhan. Kita merasa ringan dan melayang … dada kita terasa lapang, damai dan
bahagia … Suatu kenikmatan bathin yang luar biasa… Ekstase... karena pengaruh
hormon Endomorpin dan Melatonin… Akhirnya menyungkur dan menangis …
(
AL ANFAL 8 : 2, AZ-ZUMAR 39 ; 23, MARYAM 19 : 58 ).
Kenapa demikian ??? Karena Cahaya Kasih Sayang Allah
telah membersihkan dan memenuhi hati kita. Tidak ada lagi dendam yang membara di dalam
dada, tidak ada lagi rasa benci di hati, karena kita sadar sepenuhnya bahwa
apapun yang kita benci di dalamnya ada rahasia Allah… Kita sadar bahwa… Rumah NYA, MasjidNYA tidak dibuat dari batu
bata, tapi dibuat dari keimanan, ketakwaan.., kasih sayang.., kesabaran dan
keikhlasan… serta berserah diri kepada Allah…
Mudah-mudahan
kita semua bisa mencapai tahap fana dan kasyaf … Kita bisa melihat CahayaNya
dalam tawakal … Rupa Yang Dipuja setiap insan … serta mendengar ShabdaNya … Amin
… amin Ya Robbal alamin …
Semoga
kita menjadi haji mabrur … bukan haji
mabur …
Santai
… senyum … pasrah …
Serahkan
sepenuhnya kepada Allah, pasrah total, tidak usah dipikirkan, otak kita
diistirahatkan, ego kita dimatikan, biarkan Tangan Tuhan yang bekerja, karena
masalah fana dan kasyaf adalah semata-mata urusan Allah.
Bila
kita sudah merasa cukup, bila sudah selesai, gerak-gerakkanlah jari-jari tangan
kita secara perlahan-lahan, buka mata, gerak-gerakkan kedua kaki kita, kemudian
bagi yang beragama Islam bisa kita akhiri
dengan do’a penutup
Di dalam diri kita ada sumber
kekuatan terpendam yang harus kita bangkitkan
Setelah Aku sempurnakan kejadiannya Aku hembuskan
Ruh-Ku kepadanya
( AL HIJR 15 :29 )
Ruh
adalah essensi Dzat Illahiah yang berada di dalam tubuh kita, yang berada di
dalam setiap ciptaanNya. Essensi Dzat
Illahiah merupakan energi terpendam yang bisa dibangkitkan melalui
dzikir-meditasi. Melalui dzikir-meditasi
kita belajar mati sebelum mati agar kesadaran Ruhnya bangkit, agar energi kita bangkit…
Berlatih
tata cara berdzikir sebagai dasar untuk menghimpun energi sebaiknya dilakukan selama
41 malam berturut-turut. Setelah
berlatih 41 malam, insya Allah kita sudah memiliki energi Illahi yang bisa kita
salurkan untuk pengobatan…
Bila hamba-hamba-Ku yang merasa
dekat kepada-Ku. Tidak sekedar melaksanakan yang Aku wajibkan saja, namun
melaksanakan amal-amalan tambahan lainnya maka Akupun akan mencintainya, bila Aku mencintainya maka Aku menjadi
pendengarannya yang dengan itu dia mendengar Aku menjadi penglihatannya, yang
dengan itu dia melihat Aku menjadi lidahnya, yang dengan itu dia bicara Aku
menjadi tangannya, yang dengan itu dia memegang Aku menjadi kakinya, yang
dengan itu dia berjalan Aku menjadi hatinya, yang dengan itu dia berkehendak ( HADITS QUDSI : IMAM
BUKHORI )
Bila ingin
mencoba menyalurkan energi Illahi, kita sekedar mohon agar kita dijadikan
sarana atau alat Tuhan untuk menyalurkan energi, kita hanya sebagai saluran
Tuhan, selanjutnya biarkan tangan Tuhan yang bekerja sesuai Hadits diatas.
Bismillahirohmanirohim
…
Ya
Allah … Ya Robbi jadikanlah hamba alatmu agar bisa menyalurkan Energi Cahaya
Kasih Sayang-Mu melalui kedua telapak tangan hamba yang sesuai untuk
menghilangkan semua energi negatif yang ada di dalam tubuh saudara hamba ini..bismillaah
Allahu Akbar …
Tarik nafas perlahan-lahan sambil dalam hati ucapkan
Huuuu dan bayangkan Cahaya Illahi yang sangat terang benderang turun dari
langit menembus ubun-ubun turun sampai ketengah dada, tahan nafas sebentar
sambil dalam hati ucapkan Ya Allah .. Ya Allah .. Ya Allah, kemudian keluarkan nafas sambil membayangkan
energi tersalur melalui kedua telapak tangan… Biarkan tangan Tuhan yang
bekerja, yang akan membimbing gerakan tangan kita ke arah mana… Demikian juga
bila kita hendak menyalurkan energi
jarak jauh, yang kita lakukan hanya sekedar do’a permohonan… kemudian salurkan
energi melalui kedua telapak tangan kita sambil membayangkan sasaran kita ada
dimana … Biarkan Tangan Tuhan yang bekerja …
Dan
bukanlah engkau yang melempar, ketika engkau melempar akan tetapi Allah yang
melempar ( AL AN-FAAL 8 : 17 )
Cahaya di atas Cahaya Tuhan akan membimbing dengan
Cahaya-Nya kepada yang Dia kehendaki ( AN
NUUR 24 : 35 )
Energi
Illahi adalah Energi cerdas, tidak terbatas ruang dan waktu… dia akan
menggerakkan tangan kita ke sasaran yang tepat dan tidak terduga, berapa lama
kita menyalurkan energi, getaran energi akan berhenti dengan sendirinya …
biarkan tidak usah kita pikirkan, yang penting kesembuhan penderita … Setelah
selesai ucapkan Alhamdulillah …
Memiliki
Energi dan bisa sebagai penyembuh bukan segala-galanya, jangan kita menjadi
sombong. Perjalanan kita masih jauh …
untuk mencapai keridoan Allah … Masih banyak tahapan yang harus dilalui, kita
harus belatih berdzikir terus dengan tulus dan ikhlas… Kata Al Ghazali untuk bisa
mencapai fana dan kasyaf, terbukanya hijab, itu adalah Hak Allah, kata Al Ghazali. Kita harus terus berlatih berdzikir tahap
demi tahap belajar mati sebelum mati, belajar dzikir pelepasan…
Dzikir
Pelepasan
Di awali
dengan cara seperti yang tertulis sebelumnya, yaitu sholat dan do’a,
selanjutnya pejamkan mata, ujung lidah dilipat ke atas menyentuh
langit-langit..
Tarik
nafas perlahan-lahan, dalam hati ucapkan Huuuu sambil membayangkan energi Illahi
masuk melalui pusar, naik ke arah dada, ke kepala menembus ubun-ubun melesat ke
titik tak berhingga… Tahan nafas, turunkan energi dari langit sampai ke tengah
dada, dalam hati ucapkan Allah .. Allah .. Allah 21 kali kemudian hembuskan
nafas perlahan-lahan, sambil dalam hati ucapkan Allaaahhh. Berlatihlah minimal
30 menit, dilanjutkan sambil berbaring terlentang rileks di tempat tidur, kedua
lengan disamping tubuh, mata dipejamkan, ujung lidah dilipat ke atas menyentuh
langit-langit. Tarik nafas
perlahan-lahan, dalam hati ucapkan Huuuu dan bayangkan energi masuk melalui
ujung jari kedua kaki sampai rongga dada terasa penuh, kemudian keluarkan nafas
perlahan-lahan sambil dalam hati ucapkan Allaaahhh… Teruskan latihan pernafasan
ini dan rasakan getaran dari ujung kaki naik ke betis, ke paha, ke perut, ke
dada, ke lengan, kepala terus bablas ke titik tak berhingga… Terjadi pelepasan.
Ruh ke luar dari jasad memasuki alam astral.
Out Of Body… Perjalanan spiritualpun dimulai, sehingga kita mendapatkan
pelajaran yang tidak pernah kita dapatkan di sekolah. Itu kata Jalaluddin Rumi.
Bila telah
merasa cukup berlatih, kita akhiri dengan do’a penutup...
HASIL AKHIR DZIKIR QOLBI – MEDITASI
DAFTAR KEPUSTAKAAN
- CHING HAY : Kunci Pencerahan Seketika. Penerjemah dan Penerbit : Yayasan Supreme Master Ching Hai Indonesia. Surabaya Center, 2001.
- Effendi I. : Hati Nurani. PT. Gramedia Pustaka Utama, Cet. I, Jakarta, 2002.
- Hadi A. W.M : Tasawuf Yang Tertindas. Kajian Hermeneutik Terhadap Karyawan karya Hamzah Fansuri. Cet. 1. Paramadina, Jakarta, Mei 2001.
- Hasan A. Terjemahan Bisri M.A : Jalaluddin Rumi Sufi Penyair Terbesar. Cet. Kedua. Pustaka Firdaus, Jakarta, Agustus 1993.
- Kapur D L. : Panggilan Maha Guru. Terjemahan Angka C . Ed. III. Yayasan Radha Soami Satsang Beas. Jakarta, 1972
- Krishnamurti J. : Meditasi. Cet. II. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, Nov. 1999
- Nicholson R.A : Rumi Poet And Mistic. Terjemahan Sutejo : Jalaluddin Rumi, Ajaran dan Pengalaman Sufi. Pustaka Firdaus, Jakarta, September 1993.
- Schimmel A. : Mystical Dimention of Islam. Dikutip dari Hadi A. : Tasawuf Yang Tertindas. Paramadina, Jakarta, Mei 2001.
- Simuh : Tasawuf dan Perkembangan Dalam Islam. Cet. I. PT. Raja Gravindo Persada, Jakarta, Mei 1996.
- Singh C. : Die to Live. Terjemahan Angka C. : Mati Selagi Hidup. Ed. I. Yayasan Radha Soami Satsang Beas Indonesia, Jakarta, Juli 1998.
- Wahyuddin U.T., : Raihlah Hakikat, Jangan Abaikan Syariat : Adab-adab Perjalanan Spiritual. Terjemahan dari Syeikh Abdul Qadir Jaelani : Adab as-Suluk wa at-Tawashshul ila Manazil al Muluk. Pustaka Hidayah, Bandung, Sept 2008.
sekian dulu.semoga bermanfaat, matur thankyu,,
Related Posts :
- Back to Home »
- AGAMA ISLAM »
- Mendekatkan Diri Pada AllAH SWT dg Cara Meditasi
mohon izin
ReplyDeleteNma:sya suhardinato bhwa sya sangt bahagia menbaca dan mengetahui rahasia diluar dripda syareat teryata yg nmnya islam itu sangt hebat klau kita sangt cermat bawah ada cara jalan menuju tuhan lebih dripda syareat , trimakasihkepd bpk muhammad tarmono sya sangat slut dgn cara meditasnya utk medekatkan diri kpd allah .mohon izin untk ngopiy mohon keberkahnya pda bpk tarmono smoga diberi umr pnjg, kesehatanya rezkinya, dn semogah dibri petunjuknya dijln kebenaranya dan smoga allah melindunginya serta keluarganya pda bpk muhammad tarmono maksih dri suhardinato kota bau-bau kbptn buton:sulawesih tenggara.
ReplyDelete